#AWENYMOUS-BERJALAN TANPA RENCANA, BERGERAK PENUH MAKNA

Thursday, October 16, 2008

selamat datang di 102..

dua bulan terakhir ini, aku menjadi sangat menjadi intim dengan bus 102 jurusan ciputat-tanah abang, yang apabila matahari mulai mengantuk, menjadi jurusan tanah abang-lebak bulus. bus kuning yang sepertinya berasal dari abad ke 13 atau abad dimana islam masuk pertama kali ke indonesia (katanya)memang luar biasa, dan cenderung nekat. bayangkan, mesin tua yang sudah bau tanah sama sekali tak mempengaruhi daya kecepatan bus yang kadang menjadi sang raja jalanan, serobot kanan-kiri, serempet sana sini, terobos lalu lintas dan yang paling menjengkelkan, supir yang sering ugal-ugalan dan embereno..Huuhh...
tiada hari tanpa dimulai dengan rasa kangen yang luar biasa terhadap bus 102 ini, wajar aja sih, tanpa bus ini tak mungkin lah aku bisa sampai ke tempat ku mencari nafkah di daerah slipi. meskipun sebenarnya rasa kangen itu sangat-sangat terpaksa karena memang tidak ada sarana lain yang bisa membawa ku menuju slipi selain si 102 ini. untungnya, bus yang selalu penuh dengan gumulan-gumulan manusia di setiap paginya tidak sampai membuat aku berdiri karena untunya aku naik langsung dari tempat mangkalnya. anehnya, yang berdiri justru bukan kakiku, melainkan sang junior karena seringnya mendapatkan makhluk-makhluk ciptaan tuhan yang secara sengaja ataupun tak sengaja menyilaukan adikku tercinta ini....hahaha
setidaknya ada 4 keunggulan yang dimiliki oleh bus kuning ini dibandingkan dengan bus lainnya:
1. harga yang sangat murah untuk ukuran hidup di jakarta.
sekali menaiki bus ini, anda hanya perlu mengeluarkan uang 2500 saja. jarak slipi-ciputat lumayan murah untuk ditempuh dengan hanya 2500 perak. selain itu, anda akan mendapatkan fasilitas harga flat meskipun jalanan macet sekalipun dan membutuhkan waktu sekitar 2 jam dari ciputat-slipi. bayangkan kalo anda naek taksi, macet sekalipun, argo tetap jalan coy...apalagi kalo anda jalan, bisa gempor tuh kaki

2. solidaritas antar sesama bus yang tinggi
bus ini juga menyediakan fasilitas satu harga untuk beberapa bus. pernah suatu kali dan bahkan berkali-kali, bus ini menerapkan prinsip solidaritas di atas segala-galany. sehingga apabila bus yang kita tumpangi kosong dan tak jauh dari lokasi bus itu ada bus sejenis yang tak terlalu penuh, siap-siap lah anda untuk dipindahkan ke bus tersebut dengan alasan solidaritas dan hemat BBM. daripada sama-sama kosong, mending yang satu penuh satu ksong. tak perduli betapa nyamannya anda dengan posisi duduk anda saat itu, pokoknya, HARUS PINDAH KARENA KONDEKTUR ADALAH RAJA!!!!Huh, menyebalkan

3. melatih kesabaran
apabila anda seorang yang pemarah, cobalah sekali-kali menaiki bus ini. dijamin, anda akan diajarkan cara bersabar yang benar dan pandai menahan emosi anda. supir yang seenaknya dan kodektur yang seenaknya juga akan meyakinkan anda bahwa anda bisa menjadi seorang yang penyabar. selain itu, kasus perpindahan penumpang antar bus tadi akan semakin meyakinkan anda bahwa anda bisa menjadi seorang yang penyabar. ditambah, supir yang sering ugal-ugalan dan membahayakan jiwa, raga, harta dan martabat anda juga sekali lagi akan semakin meyakinkan anda bahwa anda benar-benar bisa menjadi seorang yang penyabar....

102 adalah miniatur transportasi jakarta yang amburadul dan sangat tidak mengindahkan kenyamanan dan keamanan penumpangnya. sudah saatnya pemerintah memberikan fokus lebih terhadap masalah yang sudah mendarah daging di jiwa jakarta yang katanya kota metropolitan ini. karena, potensi yang dimiliki oleh manusia-manusia yang hidup di jakarta akan hilang tertelan kebosanan, stress dan kelelahan yang diakibatkan oleh kemacetan dan saran transportasi yang super acakacakan..
ah,semoga saja ya...

Sunday, August 24, 2008

19 Juli 2008; awal sebuah masa depan -Part Two-

CATATAN KEDUA DARI TIGA BAGIAN

Menyelami kehidupan UIN Jakarta adalah sebuah cerita tentang kehidupan yang unik dan ‘menakjubkan’ bagi perjalanan hidup selama 23 tahun ini. UIN adalah sebuah nama yang tak pernah terpikirkan sebelumnya dalam benak sang awen. Memang, UIN Jakarta bukanlah pilihan yang aku perhitungkan ketika aku masih menjadi abu-abuers. Cerita buruk seputar UIN Jakarta mengenai kesesatan, orang-orang aneh dan lain-lain memperkuat hal tesebut, terlebih lagi salah seorang teman menyarankanku untuk tidak kuliah di tempat yang katanya sekuler itu. Pilihanku saat itu adalah menunda rencana kuliah selama dua tahun untuk memperdalam ilmu agama islam di pesantren NU dan lantas kuliah di salah satu PTN di bandung. Namun, belum lagi rencana itu terlaksana, sekolah ku (MAN Cipasung) menawariku untuk mengikuti seleksi PMDK di kampus UGM Jogjakarta. Iseng-iseng, aku pun memutuskan untuk mengikuti proses dan ternyata aku pun berhasil lolos seleksi di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Tentu saja, aku merasa girang tak kepalang karena siapa sih yang tidak mau kuliah di UGM. Apalagi namaku tiba-tiba saja menjadi harum semerbak bak selebritis dadakan di sekolah karena berhasil lolos SPMB di UGM. Perlahan mimpi awal untuk menunda kuliah pun luntur dan menghilang dari rencana hidupku ke depan.
Selepas lulus dari sekolah menengah atas, aku pun mantap memutuskan UGM sebagai tujuanku berikutnya untuk menata dan meraih masa depan. Aku merasa sangat-sangat yakin dengan keputusanku untuk kuliah di UGM, kendati banyak keluarga ku yang menolak rencana kuliah di jogja karena alasan jarak (aku berasal dari cianjur) dan tentunya financial. Ditemani oleh ibunda tercinta, aku pun berangkat menuju kota pelajar tersebut. 7 hari menjelang SPMB nasional 2003 merupakan langkah awal untuk menempuh studi di UGM. Berbagai proses administrasi aku lakukan, kartu tanda mahasiswa UGM dan jaket almamater berwarna semu cokelat pun menjadi pertanda awal telah resminya aku menjadi mahasiswa UGM. Selama disana, aku bercengkrama dengan salah satu seniorku yang telah dahulu memasuki rimba kehidupan Jogja dan sekaligus sukses menelurkan karya tulisnya berupa novel terjemahan dari timur tengah. Semakin terpaculah aku untuk meriah sukses masa depan di UGM ini.
Disaat mahasiswa lain tengah sibuk bertarung untuk memperebutkan kursi PTN yang sangat terbatas, aku sudah terlebih dahulu mendapatkan kursi itu. Ah, betapa lega dan bangganya aku waktu itu. Memasuki rimba UGM tanpa Test….
Namun, Tiba-tiba saja, bisikan lain memasuki alam pikiranku tepat di hari ketujuh keberadaanku di jogja. Lebih tepatnya lagi setelah test matrikulasi untuk seluruh mahasiwa yang lolos melalui jalur PMDK. Aku merasa kurang nyaman berada di jogja dan ingin kuliah di tempat lain saja. Entahlah, kenapa tiba-tiba saja aku merasakan hal yang demikian, sebuah alasan yang sekarang pun sangat sulit untuk aku urai. Financial selalu menjadi benteng pertahananku untuk menangkis seputar UGM ini, meskipun tidak benar 100% karena faktanya kampus memberikan keringanan untuk mencicil uang masuk selama satu tahun dan tawaran beasiswa pendidikan dari seniorku di UGM.
Entahlah, yang jelas aku sangat ingin pindah dari jogja, melepas status mahasiswa UGM, dan pokoknya PINDAH. Segera saja aku utarakan niat itu kepada ibuku yang memang menemani ku selama di jogja. Tentu saja, ibuku sangat jengkel dan marah kendati dia tidak mengungkapkannya secara langsung dihadapanku. Aku hiraukan penolakan dia dan tetap dengan pendirianku untuk keluar dari kota jogja hari itu juga. Akhirnya, aku pun keluar dari kota jogja dan sekaligus mendapat semprotan amarah dan rasa jengkel dari seluruh keluargaku setibanya aku di rumah. Uh…
Disinilah sejarahku dengan sebuah kampus bernama Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta bermula. Keinginan untuk mengikuti test masuk di perguruan tinggi lain tentu saja mustahil karena waktu pelaksanaan SPMB yang memang sudah lewat. Aku pun menghubungi salah seorang rekan di ciputat seputar test penerimaan mahasiswa baru di UIN. Ternyata, kesempatan itu masih ada. Langsung saja aku bergegas menuju Ciputat dan mendaftarkan diri untuk mengikuti test masuk. Awalnya, aku ingin memilih jurusan komunikasi dan penyiaran islam atau bahasa dan sastra inggris. Tapi, setelah berfikir (meskipun sesaat) pendidikan bahasa inggris pun menjadi pilihanku. Aku hanya memilih satu jurusan dari kemungkinan tiga jurusan yang boleh untuk dipilih.
Aku mengikuti test tanpa persiapan sama sekali apalagi sampai mengikuti bimbingan test masuk ataupun membaca contoh test-test masuk terdahulu. Aku hanya membawa badanku, itu saja. Sambil menunggu pengumuman hasil ujian, aku pun harus menyelesaikan urusan administrasi dengan UGM karena aku masih tercatat sebagai mahasiswa UGM. Aku pun melayangkan surat pengunduran diri kepada rektor UGM yang saat itu masih dijabat oleh Prof.Dr.Sofyan Effendi. Repotnya, surat pengunduran diri saja tak cukup. Ayahku pun ternyata harus langsung datang ke UGM untuk menuntaskan hal ini. Uang pembayaran masuk UGM yang saat itu hanya sekitar 1,5 juta terpaksa harus aku relakan untuk terpotong sebagai konsewensi keputusan ku yang sangat aneh ini. Uh…
Aku pikir keputusan keluar dari UGM merupakan hal paling bodoh terakhir yang aku lakukan, ternyata, kebodohan itu masih berlanjut.
Ketika pengumuman kelulusan ujian masuk UIN Jakarta itu tiba dan aku dinyatakan lolos, perasaan ku pun biasa saja, tak ada kebahagiaan, euforian ataupun yang sejenisnya. Ekspresi wajahku datar-datar saja dan nyaris tak ada senyuman tanda sumringah terpancar dari wajahku. Justru, aku merasa masa setelah pengumuman itu merupakan masa teraneh dalam perjalanan hidupku sejauh ini. Tiba-tiba saja, aku ingin kembali kuliah di Jogja dan menolak kuliah di UIN!!! Sungguh sebuah keputusan yang aneh dan sangat plin-plin. Aku beradu argument lumayan hebat dengan keluarga terutama ayah dan ibu. Mereka lagi-lagi sangat kecewa dan bingung dengan sikap aku. Entahlah, mungkin mereka sendiri sangat kesulitan memahami apa yang terjadi dengan anaknya tercinta ini. Kendati mereka jelas-jelas menolak, tetap saja aku membandel. Tak kehabisan akal, aku pun menghubungi langsung pihak rektorat seputar statusku sebagai mahasiswa UGM. Tragisnya, aku mendapatkan jawaban yang sangat tidak aku harapkan. Mereka telah menerima salinan surat yang aku buat sendiri dan menyatakan
“seorang mahasiswa bernama WENDI WIJARWADI secara resmi sudah mengundurkan diri dan keputusan itu tidak bisa DIRALAT!!!”
Artinya, aku tidak kembali ke pangkuan dan (awalnya terpaksa) menerima nasib untuk menatap masa depan melalui kampus UIN Syahid Jakarta.
Dan perjalanan di Kampus UIN pun di mulai.

……………………………………………………………………………………………..
“LOOK AT PAS WITH GRATITUDE, PRESENT WITH CHEERFUL AND FUTURE WITH CONFIDENCE”

Monday, July 28, 2008

19 juli 2008; Awal sebuah masa depan……………


CATATAN PERTAMA DARI TIGA BAGIAN

Juli 2003
Sebuah hentakan kedua kaki pertama kali mengotori kampus UIN yang saat itu masih dalam proses pembangunan Fakultas Tarbiyah. Kebisingan akibat mesin-mesin pengilinan semen dan suasana yang amburadul akibat pembangunan mengawali perjalanan di kampus UIN. Pendidikan bahasa Inggris merupakan sebuah nama yang akan selalu mengalun-alun dalam jiwa. Sebuah jurusan yang “katanya” bertugas mencetak “kader-kader” yang akan mendakwahkan pentingnya berbahasa inggris untuk ikut bersaing dalam kehidupan dunia global. Ah, tersebutlah aku pun menjadi salah satu bagian dari mereka itu. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.

September 2003
Resmilah aku menjadi mahasiswa UIN Jakarta. Awal September menjadi babak baru dalam perjalanan kehidupanku. Secara resmi, aku diperkenalkan dengan kehidupan kampus UIN melalui sebuah program bernama “Program pengenalan study dan almamater” alias Propesa. Katanya sih, program itu bertujuan membedah seluruh isi UIN termasuk kegiatan ekstranya pastinya. Tapi ko, rasanya nuansa politisnya lebih kerasa ya?
Ah, aku sendiri merasa kampus UIN lebih pantas disebut sebagai kampus yang lebih menonjolkan segi politisnya dari pada segi akademisnya. Jadi, jika anda ingin menjadi seorang politikus handal, masuklah kampus UIN. Jika anda ingin menjadi seorang akademis, Mmmmm…………………???

Hingga akhirnya,
5 tahun kemudian…
19 juli 2008
Sebuah hari bersejarah dalam perjalanan hidup sang awen. Bersama sekitar 780-an peserta wisuda lain, resmilah aku menyelesaikan masa studi ku di UIN. Sayangnya, tidak ada yang special dengan prosesi wisuda kali ini. 3 orang yang sangat mensupport keputusanku untuk kuliah di Jakarta, telah terlebih dahulu menyelesaikan masa bakti hidupnya. Mereka bertiga telah dipanggil kembali kehadapan sang khalik dalam hitungan tahun yang saling bertautan. Ayahku meninggal tahun 2005, disusul kemudian oleh kakekku setahun kemudian dan terakhir meninggalnya nenekku tercinta tepat sehari menjelang hari bersejarah ini tiba. Tuhan, Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi engkau. Aku sangat yakin bahwa mereka tersenyum bahagia tatkala sang rektor memindahkan buntut toga dari kiri ke kanan sebagai symbol telah resminya aku menjadi seorang sarjana.
Untuk semua keluarga, kerabat serta sahabat yang telah mendukung aku untuk semua ini, aku sangat berterimakasih tiada terkira. Hanya ucapan terimakasih yang bisa aku haturkan. Semoga ini bermanfaat bagi semua.

Friday, May 16, 2008

Catatan manis piala uber

Sejarah manis berhasil ditorehkan oleh tim uber indonesia. setelah melalui perjuangan yang melelahkan, indonesia akhirnya melaju ke partai final setelah melewati hadangan tim “kejutan” jerman, yang sebelumnya menghempaskan tim uber denmark di babak perempat final. Tim uber indonesia yang mengalami krisis regenerasi pasca berakhrinya generasi susi susanti, lili tampi/finarsih hingga mia audina yang hijrah ke belanda, tampil begitu bersemangat dan patriotik. Bayang-bayang keterpurukan tim uber dalam 10 tahun terakhir, termasuk tragedi “jaipur’ yang membuat tim uber gagal lolos ke babak utama di piala uber 2006, perlahan mulai terhapus. Dahaga gelar para pemain putri pun akan segera terpenuhi kendati harus terlebih dahulu melewati kedigdayaan tim uber China di final besok.
Di pertandingan pertama, penonton disuguhi permainan menarik dan menegangkan antara maria kristin dan Xu wen. Kondisi Maria kristin yang sedang cedera lutut sedikit mempengaruhi penampilannya malam itu. meskipun sempat unggul 18-16 di set pertama, maria pun harus takluk ditangan pemain berperingkat 9 dunia ini dengan kedudukan 21-18. Xu wen, yang di babak sebelumnya berhasil mengalahkan juara All England asal Denmark tinan rasmussen, semakin menunjukan kedigdayaannya di set kedua. Cedera yang dialami maria seperti mempermudah Xu wen untuk segera mengakhiri pertandingan pertama ini. tercatat, papab skor menunjukan angka 21-11 untuk kemenangan Xu wen.
Untungnya, para bidadari uber yang lainnya berhasil mengurai ketegangan dan mengalahkan lawan-lawan berikutnya tanpa perlawanan yang terlalu berarti. Firdasari, liliana natsir/gresia poli dan pia zebaidah berhasil menunjukan kematangannya dalam bermain dan memaksa tim jerman harus bertukuk lutut dengan keadaan 3-1 untuk kemenangan tim uber indonesia.
Tentunya pencapaian ini merupakan sebuah kebanggan tersendiri bagi dunia perbulutangkisan indonesia terutama di sektro putri pada khususnya. Keterpurukan demi keterpurukan sepertinya menjadi slogan wajib bagi para pemain putri belakangan ini. Apalagi, tim uber hanya dibebani target awal masuk semifinal oleh PB PBSI dibawah komando bang yos. Ucapan salut dan terimakasih tentu layak untu disematkan kepada para pemain tim uber indonesia. semangat dan kerja keras mereka berhasil membuahkan hasil yang manis.
Perjuangan lebih berat pastinya akan menunggu tim uber kita di babak final nanti. Para pemain putri cina yang menguasai peringkat 10 besar dunia, termasuk didalamnya peringkat pertama tunggal putri dan ganda putri, akan membuat partai final besok menjadi partai terberat sepanjang pelaksanaan piala uber sekaligus ajang balas dendam atas kekalahan demi kekalahan yang diderita para pemain kita dari pemain china baik di sektor per seorangan ataupun kelompok.
Doa seluruh rakyat indonesia akan menyertai perjuangan mu, kawan…
Terus berjuang dan ayo kibarkan kembali nama besar indonesia di jajaran tim elit bulutangkis dunia…
SEMANGAT TIM UBER INDONBESIA.

Sunday, May 4, 2008

Tour D Java; sebuah Catatan Perjalanan 6.2

catatan ke enam(akhir)
wonogiri-jakarta
sejuta jiwa di tour d java
Sekitar pukul 2 siang, laskar ZEDP pun berpamitan. Tak lupa, kami pun tentunya melakukan pengisian bahan bakar karbohidrat sebagai penunjang tenaga kami yang akan menempun perjalanan panjang selama 13 jam. Ini adalah wisata kuliner kami yang ke enam belas selama tour d java ini. Tangisan serta rengekan manja khas anak kecil yang keluar dari mulut imong pun seperti menjadi pengiring kepergian kami. Tampaknya, imong ingin ikut dengan pamannya, ibot, untuk mendampingi kami ke stasiun solo. Pamitan serta ucapan terimakasih pun tak lupa kami ucapkan kepada keluarga besar Pak ibot. Oya, dikarenakan rute yang berlainan, sebagian dari kami pun meninggalkan rumah ibot tidak secara bersamaan. Mba elly yang pulang ke Madura dan Rinta + Soya yang pulang kembali ke Jogjakarta menjadi kontestan ZEDP yang harus angkat koper terlebih dahulu.
Sesampainya di stasiun kereta, mba Dessy pun langsung memesan tiket pulang ke Jakarta, tepatnya ke stasiun Tanah Abang. Aku sendiri merasakan badan yang mulai manja. rasa lelah serta letih selama tour d java akhirnya memakan korban juga. Aku merasakan pening yang amat dahsyat dan kepalaku terasa sangat berat. Untungnya, sakitnya tidak sampai menjalar ke bagian hati karena justru suasana hatiku saat itu sangat kontras keadaan badanku. Sang hati terasa sangat gembira riang tak terkira karena melihat boneka dari india (LoH..ko jadi lirik lagu gitu ya…)...
Ah, ingin rasanya aku segera rebahkan badanku ini setibanya di dalam kereta api.
Insiden positif pun terjadi saat itu. Tanpa kami duga dan kami kira, Soya dan Rinta pun tenyata mendatangi kami kembali. Kaget tentunya karena kita sudah berpamitan di rumah Ibot tadi. katanya sih, mereka paksakan kembali ke stasiun solo dari solo balapan hanya karena satu hal, yaitu Kangen!!!!.....
Sekitar pukul 17.00, kereta api yang akan membawa kami ke Jakarta pun mulai menampakan badan kokohnya. Penuh sesak para penumpang menjadi teman kami waktu itu. Kereta nya ternyata tidak sekosong ketika perjalanan kami ke Tegal. Akhirnya, setelah pencarian panjang yang melelahkan, kursi kosong pun berhasil kami temukan. Artinya, hasrat besarku untuk mengistirahatkan tubuhku pun kesampaian. Apalagi ini perjalanan yang amat melelahkan sekitar 13 jam. Kata ustadku sih, perjalanan panjang itu akan terasa sangat singkat apabila kita melakukan tiga hal utama, yaitu TIDUR, BOBO dan SLEEPING!!!! So, aku pun melakukan nasihat itu dan ternyata itu berhasil. Seingat aku sich, aku hanya bangun selama 3 kali, yaitu sebagai berikut:
1. ketika Hery datang menghampiri untuk membawa berita gembira tentang makanan yang harus aku santap
2. Ketika mba Dessy dan mas Eko berpamitan di stasiun Tegal, itupun pamitannya terhalang sekat jendela, karena katanya sih, aku tidur terlalu pulas ketika mereka membangungkanku untuk sekedar mengucapkan "good bye"
3. Ketika Indra mengingatkanku bahwa waktu subuh sudah tiba dan memintaku untuk shalat berjamaah bersama yang lain di atas kereta.
**********************************************
sekitar pukul 7.30 pagi, kereta pun mulai memasuki kawasan "elit dan sulit” khas ibukota Jakarta. Wajah-wajah kusam menyelimuti pemandangan laskar ZEDP yang tersisa pagi itu. Hery, Nanank, Nadra, Indra, Genji, Mia, Aria dan aku sendiri, Awen Al-Tampani adalah para laskar itu.
Ah, perjalanan panjang pun akhirnya berakhir. Hery dan Nadra turun di stasiun Jatinegara dan sisanya di stasiun Tanah Abang.
Sungguh, sebuah perjalanan silaturahim yang luar biasa indah dan mengagumkan. Semoga kenangan indah akan mampu menjadi senjata ampuh kami untuk senantiasa ingat bahwa kita pernah mempunyai saudara yang hebat dan luar biasa, sekarang dan selamanya....

Tour D Java; sebuah Catatan Perjalanan 6.1

catatan ke enam dari enam bagian(bagian satu)
Pesona Sang Gajah Mungkur

Waktu adalah sebuah hitungan kehidupan yang seringkali dijadikan sebagai ajang kebohongan sang anak adam. Acapkali, mereka bilang, waktu itu terlalu pendek atau malah bagi sebagian orang terlalu panjang. Ketika ada dalam duka, waktu dirasakan teramat lama. Sebaliknya, ketika berada dalam suka, waktu terasa bergerak cepat. Ah bagaimanapun, waktu adalah tetap sebuah waktu. Persepsi apapun yang ada dibenak manusia, dia akan selalu menjalani tugasnya sesuai kehendak alam, 60 detik dalam 1 menit, 60 menit dalam 1 jam, 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu dan seterusnya...
Tak dinyana, Aku pun termasuk salah seorang yang mungkin melukai perasaan sang waktu. 6 hari sudah, Aku dan para laskar ZEDP 2 berada dalam dekapan tour d java yang terasa sangat hangat dan penuh kekeluargaan. Pendek, ya, betapa Aku merasakan waktu terasa amat pendek, rasanya baru kemarin Aku berada di stasiun jakarta kota dan duduk manis di kereta ekonomi jurusan jakarta-tegal,,,Sekarang, ketika mataku ini terbuka pagi itu, aku sudah berada di wonogiri, lebih tepatnya, dikediaman pak ibot, peserta ZEDP 2 terbaik.Subhanalloh...
Aku merasakan pagi yang terasa asing , rasa kehilangan dan sepi yang amat dalam seketika saja menusuk-nusuk ulu hatiku, aku juga heran, kenapa aku bisa merasakan itu justru ketika aku berada di tengah-tengah para laskar ZEDP. Ah, perjalanan ini mungkin akan segera menemui klimaksnya. Ini memang hari terakhir dan sore ini juga kami akan bergegas ke tempat kami masing-masing...
Makanan pagi menjadi pembuka kebersamaan kami hari itu. Ini adalah wisata kuliner kami yang kelima belas selama tour d java. Menu yang ditawarkan sungguh luar biasa, yang jelas tak kan pernah bisa ditemukan lagi ditempat lain karena kami disuguhi makanan tambahan berupa semangkuk sayur kebersamaan, secangkir teh kehangatan dan nasi putih yang dimasak dengan penuh rasa cinta dan kekeluargaan yang sangat kami rasakan selama perjalanan ini.
Kami tak bisa berlama-lama dengan sarapan pagi itu karena geliat pesona sang gajah mungkur, waduk terbesar di pulau jawa, sudah memanggil kami untuk singgah dari sore kemarin. Perjalanan kami tempuh dengan menggunakan angkot yang lagi-lagi kami kuasai sekitar 20 menit. Wajahku masih tampak kusam dan tak bersemangat karena memang belum ada pembersih ataupun kosmetik apapun yang menyentuh kulit muka ku.Tapi tak apalah, itung-itung sekali-kali aku jadi orang yang katro dan berkulit wajah kusam.MmmMM....
Setibanya di waduk gajah mungkur, hamparan indah sang pagi datang menyambut kami. sangat asri dan bersahaja,seasri semangat kami saat itu. ritual poto-memoto pun tak lupa jadi incaran sebagian anggota zedp.
Waduk sendiri terlihat sangat indah. Jelas terlihat kegagahan rupa gajah mungkur yang merupakan sumber kehidupan Kota Wonogiri dan sekitarnya. Bahkan, waduk sendiri sempat memberikan sedikit “godaan” kepada warga sekitar beberapa bulan yang lalu yang menimbulkan banjir yang lumayan besar dibeberapa daerah.
Hari itu, sang gajah mungkur terlihat sepi. Kata bapak nelayan sekitar sih, keramaian hanya terjadi pada hari libur ataupun moment tertentu saja. untungnya, laskar ZEDP membawa sedikit warna di pagi cerah itu.
Kami pun berkesempatan mengelilingi bendungan tersebut menggunakan perahu semacam kayak. Aku sendiri merasa agak ngeri pas menaiki perahu itu karena takut tenggelam. Waduk sendiri lumayan dalam, sekitar30-50 M...Huh, kalo tenggelam bisa berabe tuh, badan ku yang lumayan berat plus kemampuan renang yang nihil, bisa membuat proses penenggelaman berjalan cepat, untungnya semua berjalan lancar.
Acara puncak tour d java pun hampir mendekati ajalnya. Selepas bersenang-senang dengan keramahan sang gajah mungkur, kami pun mencari tempat tu sekedar berkumpul dan berteduh. Menurut kalender akademik panitia kecil ZEDP, bu Mia dan pak Ganjar, mozaik waktu yang harus kami lewati berikutnya adalah curahan hati ZEDP baik selama berpartisipasi di ZEDP 2 dan juga tentunya kesan selama mengikuti 'the Amazing Tour d Java' ini. Acara berlangsung sangat khidmat dan suasana keakraban makin menjadi-jadi saja di kesempatan kali ini. Ibarat kobaran api olimpiade yang diambil dari gunung olimpus yang tak akan pernah mau padam, begitu pun dengan kobaran api semangat penuh kekeluargaan khas ZEDP selama ini. Acara ini menjadi semacam rangkuman atau highlight perasaan hati sang ZEDPers. Tawa dan tangis pun menjadi pemandangan yang mendominasi di kepingan-kepingan acara "curhat" itu. Ah, sungguh aku sangat terharu dengan suasana yang tercipta. Sungguh, aku tidak pernah menyangka acara ini akan menjadi sehebat dan seluar biasa ini.
"It is really beyond my expectation"
Selepas acara curhat usai, kami pun menanam pohon harapan dan cita-cita yang ingin kami raih di masa depan. Rangkaian mimpi indah itu kami masukan dalam botol plastik air mineral dan kami tanam ke dalam tanah di samping sebuah pohon besar yang berusia tua. Pohon itu akan selalu kami jaga, kami siram dengan ketulusan hati dan kami pupuk dengan kerja keras dan keyakinan supaya kelak bisa tumbuh sebagaimana yang kami inginkan.
Ah, gajah mungkur pun perlahan mulai lenyap dari pandangan kami. Tapi, seribu memori yang tercipta didalamnya akan selalu kami ingat jauh dalam lubuk hati yang terdalam.
Aku sendiri perlahan mulai mengenal rekan-rekan ZEDP plus Mba elly secara lebih dekat dan komprehensif. Ibarat pepatah, "tak kenal maka tak sayang", benarlah adanya. Aku merasa sangat bersyukur dengan persahabatan yang tercipta di program yang ZEDP 2 sangat singkat ini.
Sungguh, persahabatan adalah salah satu unsur kehidupan yang berarti banyak dalam proses kehidupan seorang manusia. Karena aku sangat percaya bahwa persahabatan merupakan sunatullah yang harus dijaga dengan sangat baik dan benar.....
Thanks my friend in ZEDP 2....you are all one of the best in my life quest....

Monday, April 21, 2008

tour D java: sebuah catatan perjalanan 5


catatan ke lima dari 6 bagian
Minggu, 27 Januari 2008
(Jogjakarta-solo-Wonogiri)
ini adalah hari kelima kebersamaan ZEDP dalam tour d java dan merupakan detik-detik akhir kebersamaan kami sebelum menyentuh garis finish di kota wonogiri malam nanti. artinya, manfaatkan waktu semaksimal mungkin untuk mempererat ukhuwah yang semakin terjalin erat di kebersamaan kami ini.
pagi itu sendiri, entah karena terlalu menikmati tidur, entah karena kecapean yang amat dahsyat atau entah karena bakat yang tertanam sejak kecil, aku menjadi orang yang paling telat bangun subuh itu. ternyata, teman-teman lain, kecuali indra, sudah lebih dulu pergi menuju sebuah masjid. tanpa banyak kata, aku pun angkatkan kaki ini tuk menuju masjid tersebut. nyatanya, masjid sendiri berada lumayan jauh dari rumah soya,so itung2 sekalian olahraga pagi lah... Masjid nya sendiri tampak jelas terlihat kalo itu adalah mesjid hasil sumbangan yayasannya pak De harto yang tersebar di seantero negri termasuk pesantren ku.(semoga masjid itu menjadi salah satu penolong dia di alam kuburnya.Amin). sekembalinya ke peristirahatan ZEDP, aktifitas pagi ini pun siap untuk kami mulai.
matahari yang bersinar dengan mesranya pagi itu ternyata tidak sebanding dengan sedikit kekecewaan yang aku rasa sejak tadi malam. gimana nda kesal coba, celana batik yang baru saja aku beli semalam tadi di malioboro sudah harus menemui ajalnya. jahitan yang kurang profesional membuat robekan di celana itu tampak menganga hanya dalam hitungan detik sejak celana itu resmi bergabung dengan kedua kakiku.ah dasar. disudut lain, nanang sang anak bos pamulang tertawa dengan lepasnya begitu mengetahui berita buruk itu. biarlah,pasti dia kena batunya suatu saat, umpatku dalam hati.

seperti biasa, sarapan pagi membuka keceriaan ZEDPers pagi itu. ini adalah wisata kuliner kami yang kedua belas sepanjang tour d java.ah, senangnya bisa kembali menemukan makanan pagi ini. he he he...
pamitan serta penutupan formal sebagai tanda ucapan terimakasih tak lupa kami laksanakan.suasana tampak lebih meriah pagi itu. seperti acara tadi malam, lagi-lagi ibunda soya bisa membuat kami terlihat sangat bahagia, lagi dan lagi. maklumlah, guyonan serta humor khas ibu soya membuat ZEDPers tak kuasa tuk menahan tawa.belum lagi, sapaan serta doa restu tanda persetujuan untuk aria sang calon mertua pun sekali lagi dikumadangakan. ah, de javu tadi malam terjadi alias merah lagi lah muka aria. ah, memang benar-benar sungguh luar biasa ibunda soya yang satu ini.setelah itu, ayahanda soya yang kalem dan bijak pun memberikan sambutan dan ucapan terimakasihnya atas kedatangan kami saat itu. lengkaplah sudah acara protokoler perpisahan pagi itu.
sunday morning UGM dan kaliurang menjadi target operasi sasaran ZEDPers selanjutnya. para prajurit ZEDP pun kembali menjajah sebuah mobil yang khusus disediakan untuk ZEDP, tentunya dengan imbalan ongkos yang secukupnya. waktu yang terus berdetak seolah membuat kami ikut berkompetisi dengan waktu. harapan kami, sunday morning UGM belum berakhir ketika kami sampai disana. nyatanya, harapan tadi berjalan lurus dengan kenyataan di lapangan. kami pun berhasil merasakan suasana sunday morning meskipun agak telat lah. sunday morning sendiri adalah semacam pasar kaget mingguan yang berlokasi dikisaran graha saba UGM yang merupakan pusat keramaian pagi itu. segala macam dagangan ada disana semua lah. dimulai dari aneka makanan, aneka minuman hingga kerajinan khas jogja seperti "wood puzzle" yang amat digemari soya, genji n pak hery. para bala tentara ZEDP sendiri tampak menikmati suasana pagi itu termasuk aku. sepertinya, kutukan UGM berhasil aku lenyapkan waktu itu. bagiku, UGM sendiri pernah menjadi momok yang menakutkan dalam perjalanan hidup seorang awen. makanya, sedari awal aku kurang begitu antusias untuk jalan-jalan dikisaran kampus UGM. ceritanya adalah tahun 2003 silam. waktu itu, aku berhasil diterima di Fakultas ilmu budaya UGM melalui jalur PBUD (semacam PMDK).senang pasti lah karena UGM adalah salah satu kampus ternama di Indonesia. juli 2003 pun aku berangkat ke jogja untuk registrasi semester awal plus pembekalan untuk para mahasiswa PBUD. setelah resmi menjadi mahasiswa UGM,sekitar satu minggu aku bertahan di jogja.hingga datanglah petaka itu.tiba-tiba saja aku ingin pindah dan kuliah di jakarta. entahlah, apa gerangan yang menyebabkan itu terjadi. yang jelas, tak ada rotan UGM, kayu UIN pun jadi...
perjalanan berlanjut ke kaliurang dengan memakan waktu sekitar 2 jam.
Seperti biasa, tanpa adanya dokumen khusus yang resmi, bus umum pun kembali kami akui kepemilikannya. suara berisik anak-anak seperti sudah menjadi ritual yang tak terhindarkan.agak kurang enak sih dengan penumpang lain, tapi it's ok lah,secara penumpangnya cuma ZEDP doank ko...
kaliurang pun semakin mendekat, udara dingin khas daerah pegunungan pun seolah menusuk-nusuk tulang belulang badanku, untungnya kehangatan suasana keakraban ZEDPers terasa lebih kuat dibanding dinginnya hari itu. ah, udara ini mengingatkanku pada suasana rumahku tercinta, sama-sama dingin dan sama-sama berada di bawah kaki gunung.
hal yang membuatku sangat senang berada di kaliurang ini adalah "berjalan menyusuri ketinggian". ah, andai tiap hari saya seperti ini, mungkin berat badanku akan menyusut tajam hingga mendekati berat ideal....
tak lupa, kami pun melakukan ritual makan siang di tempat ini. menunya sendiri telah dipersiapkan khusus oleh ibunda soya ketika kami beranjak meninggalkan rumahnya pagi tadi.ah, ini adalah wisata kuliner kami yang ketiga belas sepanjang tour d java ini. Mak nyos!!!
setelah berpuas diri menikmati salah satu keagungan Allah yang tersirat di kaliurang ini, kami pun bergegas pulang untuk menuju tujuan berikutnya. ya, WONOGIRI...
kediaman mas ibot tercinta adalah tempat singgah berikutnya yang masuk dalam peta gerilya laskar d ZEDPers ini. kami berencana menggunakan kereta API untuk menuju sana kendati sebelumnya beberapa teman menyarankan agar naik bus saja. bagiku, naik kereta lebih nyaman dan yang paling penting, lebih asyik n bersahabat.
sayangnya, kami kehilangan satu personel kali ini. kami akan berangkat ke wonogiri tanpa diperkuat oleh mang haji Yayan. dia harus segera pulang ke ciputat karena pekerjaan yang sudah menunggunya di DD.uh, jadilah stasiun kereta ini menjadi tempat perpisahan kami dengan beliau. kita ke wonogiri dan mang haji yayan ke jakarta...ah, sedih sekali rasanya...tapi, mau gimana lagi, hidup memang harus terus berjalan, apapun yang terjadi.
kami sendiri menempuh waktu kira-kira hampir 3 jam.sesampainya di rumah mas ibot, kelegaan pun secara tiba-tiba menyusup dalam sanubariku.akhirnya, misi mulia yang kami usung sejak awal perencanaan tour d java ini terkabul tanpa cacat, malah melebihi ekspektasi kami. suasana tenang dan damai menyelimuti ku waktu itu. ah, leganya....
ZEDPers tercinta disambut oleh kedua orang tua ibot tercinta plus kakak ipar dan ponakannya yang super lucu, imong.
sebuah kejadian yang mengagumkan terjadi di kunjungan kami kali ini. kami begitu tersentak dan terkagum-kagum dengan sikap bapak ibot.sangat tegas, to the point, dan pastinya, Ibot BANGET!!!...pokoknya kami seperti melihat keperibadian ibot yang terpancar dari sikap bapaknya tersebut. meskipun baru pertama kali bertemu ayahandanya, kesan itu jelas terlihat.aku sendiri sangat kagum dengan hal itu.tandanya, ayahanda ibot berhasil menurunkan sifat-sifat positit ke jiwa sang ibot....ah, betapa beruntungnya temanku yang satu ini...
selepas melepas lelah sejenak setelah perjalan, tak lupa, ritual kuliner kami lakukan. makan malam bersama laskar ZEDPers,minus kang yayan tapi plus imong.pokoknya serunya, seolah menjawab aspirasi suara gemercik air hujan yang sejak tadi siang turun di salah salah satu bagian tubuhku.ini adalah wisata kuliner kami yang keempat belas sepanjang tour d java.
barulah setelah itu, perkenalan lebih intim dengan keluarga ibot pun dilakukan. di situ pulah terkuak makna di balik nama BOT PRANADI yang kontroversial.
selain itu,seperti sebelumnya, kami pun memilih salah seorang dari kita untuk dipersembahkan kepada keluarga mas ibot dan kali ini yang cukup beruntung adalah Mba Elly. ya, meskipun mba elly agak marah dengan hal itu, tapi kami menikmatinya, tak terasa udara malam yang berhembus pun semakin membawa keakraban yang terjalin diantara laskar perrang ZEDPers.
malam yang semakin larut pun memaksa ku untuk melakukan tamasya ke alam lain, sekedar tuk melepas lelah demi hari esok yang lebih cerah...
"mimpi yang indah dan jangan lupa berdoa ya..."

Friday, February 1, 2008

Tour D java ; sebuah rekaman perjalanan 4


catatan ke empat dari 6 bagian
sabtu, 26 januari 2008
(klaten-jogjakarta)

hari terasa cerah, secerah jiwa yang selalu berbalut ceria selama perjalanan tour d java ini. hari ini adalah hari ke empat kebersamaan kami.semakin hari, kebersamaan ini semakin merekatkan kami dan perlahan berhasil melebur segala perbedaan dari individu-individu ZEDp yang super unik ini.
pagi itu dimulai dengan senyum dan aktifitas pagi itu adalah jalan-jalan santai ke pematang sawah di sekitar rumah mba rinta. hampir semua punggawa ZEDP mengikuti jalan-jalan ini kecuali mba dessy dan mba elly yang mempersiapkan sarapan pagi untuk prajurit ZEDP. rona kebahagiaan dan sikap yang agak kuto (lawannya ndeso) jelas terpancar di wajah rekan-rekan pagi itu. suasana pematang sawah itu memang indah dan memberi banyak kesejukan bagi kami. ah, jauh sekali lah dari udara pagi jakarta yang penuh dengan polusi dan nafas-nafas keserakahan penduduk ibukota. kabut yang menggelayut di sekitar pematang menjadi sajian menarik lain pagi itu. prajurit ZEDP sendiri semakin terbuai dengan godaan maut sang pematang yang seakan tak pernah berhenti memancarkan pesonanya. kegilaan dan kehebohan prajurit ZEDP pun sekali lagi berhasil mengagetkan lingkungan sekitar. aksi pasang gaya dalam bingkai jepretan kamera menjadi hal yang wajib dilakukan. maklumlah, terlalu mubazir untuk tidak mengabadaikan moment bersejarah ini begitu saja. kapan lagi coba bisa poto-poto bareng ZEDP dipematang sawah?..hasilnya, puluhan gaya pun tersimpan jelas dalam kamera nadra yang sekali lagi menjadi benda paporit prajurit ZEDP pagi itu. pematang ini juga menjadi saksi akan keunikan salah satu punggawa ZEDP bernama mia. pematang ini seakan mentasbihkan mia sebagai manusia yang suka basah-basahan alias main air. setelah menjadi orang pertama yang berenang ke tengah laut di delta brebes, berjalan di sepanjang sungai kecil di pematang sawah menjadi hal yang menyenangkan bagi rekan saya yang satu ini. maklum sih, karena di jakarta kan mana bisa main air di sungai yang airnya kotor dan sudah berubah warna.
selepas puas di pematang, mengambil nomor antrian untuk tiket mandi menjadi hal yang dilakukan selanjutnya. saya sendiri malah berkeliling kampung naek sepeda ontel ditemani genji dan nanang yang mengendarai motor bebek daripada mandi.mandi belakanglah kataku saat itu. keliling kampung sendiri menjadi hal yang menarik apalagi kita hampir tersesat beberapa kali sebelum berhasil menemukan jalan yang tepat menuju rumah mba rinta.
setelah prajurit ZEDP kembali wangi dan berseri, sarapan pagi pun menunggu dengan manis di ruang tengah rumah mba rinta. ini adalah wisata kuliner yang ke delapan selama tour d java ini. tepat pukul 10, klaten pun kami tinggalkan, tentunya dengan didahului oleh pamit dan ucapan terimakasih atas kebaikan ibunda mba rinta. prambanan pun menjadi tujuan kami berikutnya.
udara yang menyengat seperti menyambut kedatangan kami di prambanan. dengan membayar tiket seharga 5.000 per orang, prambanan pun kami masuki. payung seharga 2.000 pun terpaksa disewa guna melindungi kulit kami dari ganasnya sinar matahari siang itu. kesan pertama yang saya tangkap adalah prambanan masih terluka akibat gempa jogja 2006. tampak bongkahan-bongkahan candi yang terjatuh masih tergeletak di antara candi-candi utama prambanan. 5 candi utama sendiri termasuk kawasan yang dilarang untuk dimasuki selama masa renovasi sang candi. untungnya, itu sama sekali tidak mengurangi keceriaan kami. prajurit ZEDP terlihat sangat sumringah dan tetap narsis pastinya. sekali lagi, kamera nadra menjadi benda yang paling digandrungi prajurit ZEDP waktu itu.
matahari yang berada tepat di tengah-tengah langit prambanan menandakan waktu pun sudah siang. artinya, waktu makan siang pun harus segera digelar. setelah mencari tempat yang cocok untuk perhelatan makan siang ZEDP, sebuah pojok di taman bermain anak-anak pun menjadi pilihan.suara gemercik air sungai buatan disekitar taman itu menjadi penambah meriah suasana waktu itu. menu makan siang sendiri sengaja dipersiapkan oleh mba rinta sejak kami masih berada di rumah mba rinta pagi tadi. ini adalah wisata kuliner ke sembilan kami selama tour d java ini.
menjelang pukul tiga, kami pun beranjak menuju malioboro. kali ini, komando berada dibawah kendali soya. dengan menaiki kendaraan umum yang lagi-lagi kami jajah, kami pun mulai menginggalkan prambanan. soya sendiri menjadi seorang guide yang menjelaskan tempat-tempat yang kami lewati sepanjang perjalanan. setidaknya, prajurit ZEDP mengetahui lokasi dan nama2 tempat di jogja seperti UIN jogja, amplas, UGM dan UNJ. sekitar pukul empat, kami pun tiba di alun-alun utara jogja. hujan yang turun dengan derasnya membuat kami berteduh lumayan lama di masjid gede yogyakarta. tak terasa, waktu hampir bergerak ke angka enam, sementara hujan pun tampak masih asyik menyirami langit jogja. terpaksa, kami pun keluar dari masjid agung karena tak mau kehilangan moment di malioboro.badan yang lumayan basah kuyup pun membuat kami berhenti sejenak di sebuah warung kecil di pinggir jalan. hidangan susu jahe pun mampu membawa sedikit kehangatan ke dalam tubuh kami saat itu. itu adalah wisata kuliner kami yang ke Sepuluh selama tour d java. perjalanan berlanjut ke kawasan malioboro. tampak, malioboro sangat ramai dan dipadati ratusan orang yang menghabiskan sabtu malamnya di sana. kendati demikian, saya sangat menikmati suasana malam itu. perasaan de javu tiba-tiba menyelinap malam itu.perasaan yang sama sepertinya pernah aku rasakan tahun 2003 silam ketika terakhir aku mengunjungi malioboro.
berada di malioboro akan terasa kurang lengkap bila tidak dilalui dengan belanja. Ya, belanja. tak heran, para punggawan ZEDP pun terpisah sesaat di malioboro ini. begitu banyaknya aneka dagangan yang murah membuat prajurit ZEDP pun tergiur tuk sekedar mencicipi dagangan murah mailoboro. saya sendiri membeli 2 buah kaos dagadu palsu seharga 12.500,celana batik palsu yang gampang sobek, daster untuk ibu tersayang, topi seniman atau sering juga disebut topi copet dan tak lupa bakpia jogja yang terkenal seantero negeri.ah, lumayan menguras isi dompet sih.
sepertinya, prajurit ZEDP lain tak mau ketinggalan moment ini. buktinya, kita baru bisa keluar dari malioboro sekitar pukul 10 malam. dahsyat kan!!!
selepas itu, rumah soya pun menjadi tujuan kami berikutnya. konvoi 3 taksi pun membawa kita pergi meninggalkan malioboro.
rumah soya terletak di daerah maguoharjo. setibanya di rumah soya, senyum hangat keluarga menjadi pembuka kunjungan kami saat itu. aneka makanan pun tak lupa menjadi penghangat kedatangan kami malam itu. satu hal yang membuat saya kagum adalah sikap terbuka dan ramah adik-adik soya yang masih kecil. mereka adalah nibal dan sofi. ketika kami datang, tanpa ragu mereka langsung bersalaman seolah kami sudah kenal lama. sungguh ajaib, karena kebiasaan di tempatku biasanya anak-anak kecil akan terlihat pemalu bila bertemu dengan orang baru.ah keluarga soya memang keren.
tak lupa,prajurit ikhwan ZEDP pun bersepakat untuk menjadikan rekan kita, arya, sebagai korban di rumah soya kali ini. makanya, ketika kesempatan pembukaan formal serta ramah tamah dengan keluarga soya pun tiba, kami pun sekaligus memperkenalkan arya sebagai special guest or someone specialnya soya yang sengaja kami bawa malam itu. tak pelak, tawa dan ucapan selamat ke arya pun meledak malam itu. ya, mirip2 kejadian indra di rumah rinta lah. bedanya, ibunya soya malah menjawab guyonan kita dengan respon yang mengiyakan bahkan cenderung mendukung pilihan kami atas arya. warna merah pun langsung terlihat jelas dari muka arya saat itu. ah, memang luar biasa ibunda tercinta soya ini.
tampak, keluarga soya merupakan keluarga yang ideal. bapaknya yang seorang dosen di UII,merupakan sosok yang cenderung serius dan pendiam, sementara ibundanya adalah sosok yang rame dan terbuka.sepertinya saling mengimbangi.pokoknya, saya salut deh dengan keluarganya soya.
oya, sebelum ramah tamah berlangsung, kami pun dijamu dengan masakan spesial dari keluarga soya. makanan itu terlihat seperti baso tapi dengan rasa yang maknyuss. ini adalah wisata kuliner kami yang kesebelas.pokoknya, sangat bisa mengisi ulang semangat prajurit ZEDP yang kehabisan bensin setelah berkeliling asyik di malioboro.
malam menjelang, kami pun tampak kelelahan dan siap-siap untuk kembali pembaringan guna hari esok yang lebih cerah.according to ganjar,"sudah malam".
selamat tidur

Tour D java ; sebuah rekaman perjalanan 3


catatan ketiga dari 6 bagian
jum'at, 25 januari 2008
(brebes-semarang-solo-Klaten)

malam yang indah, rasa lelah membuat kualitas tidur ku terasa sangat indah. terlepas dari sebuah malam yang penuh dengan suara-suara nyaring serta nyayian yang tak memiliki oktaf ataupun tangga nada(menurut sumber yang shahih), para personil ZEDP bisa melewati malam itu dengan istirahat yang cukup.tepat pukul 4.30, semua personil ZEDP pun terbangun dari lelapnya guna melaksanakan ritual wajib yaitu shalat shubuh.
seperti hari sebelumnya, kami pun tidak bisa berlama-lama di rumah mas dar karena kota tujuan lain sudah tidak sabar untuk dijajah oleh bala tentara ZEDP.
setelah menikmati hidangan pagi yang merupakan wisata kuliner yang kelima, kami pun berpamitan serta mengucapkan beribu terimakasih atas jamuan yang luar biasa di kota brebes ini.
setelah itu, semarang merupakan kota tujuan kami berikutnya. kami berencana untuk melaksanakan shalat jumat di masjid baiturrahman serta bersilaturahim ke kampus Undip yang merupakan kandangnya pak teguh dan akang Indra sewaktu muda dulu. dari brebes, kami pun kembali ke stasiun tegal untuk kemudian ke kota semarang. aku lumayan kaget ketika melihat kereta yang kami naiki. bersih dan rapih, tidak seperti kebanyakan kereta ekonomi lainnya. selain itu, kereta jurusan tegal-semarang ini relatif rapih dan disiplin. buktinya, kereta tidak berhenti kecuali di stasiun. ah, kontras sekali dengan kereta jurusan jakarta-tegal yang aku naiki di hari pertama tour d java ini.baguslah, setidaknya untuk merubah pandangan ku tentang kereta ekonomi yang identik dengan jorok, banyak penumpang gelap dan tidak disiplin.
sepanjang perjalanan kereta tegal-semarang, lagi-lagi hamparan hijau tanaman padi menjadi pemandangan yang mendominasi. sekali lagi, hatiku pun terpaksa tuk kembali bertanya, 'apakah benar indonesia kekurangan beras?'ribuan hektar lahan padi hanya bisa diam seperti membuat rasa penasaran ku semakin menjadi.ah,ini memang hanya di indonesia. ayam mati di lumbung beras.
perjalanan kereta tegal-semarang sekali lagi membuktikan kedigdayaan bala tentara ZEDP. kereta pun kembali kami jajah dengan suara berisik dan kenarsisan jepretan kamera. pandangan aneh dan kesan norak dari para penumpang lain pun seolah tak kami hiraukan. kalau kata indra sih,"kalao nggak aneh, nggak dapet momentnya".ungkapan yang memang 100% bener. buktinya, anak2 berubah menjadi anak-anak yang cuek dan 'kuto'(lawannya 'ndeso'). sekelas mia, arya dan ganjar aja ampe pengen di poto di ruang masinis. meskipun pada akhirnya ditolak karena alasan 'politis', setidaknya saya salut dengan perjuangan mereka. jubah 'malu' semakin terlepas berganti baju 'cuek' ketika jepretan kamera berbagai aneka gaya semakin berkilatan di kereta itu. wajar sih, siapa sih yang mau melewatkan moment bersejarah ini? pokoknya, malu no 2, yang penting senang dan potonya nampang di kamera. terlebih lagi, ketika kereta melewati daerah pantai yang hanya berjarak 10 meteran dari kereta yang kita tumpangi.makin aneh n narsis saja gaya anak2 ZEDP. saya pun tak mau melewati moment ini tentunya dan hasilnya, puluhan poto saya pun berhasil menghiasi kamera nadra yang memang menjadi benda paporit waktu itu.itulah bukti kalo ternyata wajah saya juga memiliki nilai seni yang tinggi.
selepas tiba di stasiun poncol semarang, kereta pun kami berikan kekuasaannya kepada tentara sekutu. tak lupa, ritual hentakan kaki pun kami lakukan tuk sekedar pengingat bahwa kita sekarang sudah tiba di semarang. seakan tak percaya, saya pun meminta seorang teman tuk mencubit tangan saya."awww", ternyata sakit.wah, memang benar kalo sekarang ZEDP sudah berhasil menginjakan kaki di Kota SEMARANG!!!
Indra, sang komandan hari itu, mengajak kami ke masjid baiturahman untuk sejenak melaksanakan shalat Jumat. dengan menaiki angkot yang lagi-lagi kami jajah, sekitar 15 menit kemudian kami pun sudah berada di masjid baiturahman. masjid yang penuh sesak membuat kami terpaksa harus mengantri untuk berwudhu. saya sendiri sedikit minder ketika bertemu dengan kawanan para calon polisi sesaat sebelum wudhu. badan mereka yang berotot dibalut dengan baju coklat yang ketat membuat ku terpaksa harus menutupi bagian tubuhku yang kurang indah dipandang..duh, malunya. untungnya, aku tak sendiri. indra dan hery pun ternyata memiliki postur perut yang hampir sama dengan Ku..ha ha ha ha
selepas shalat, rencananya kita akan makan siang di salah satu tempat makan paporit di semarang. cuma, karena harga yang terlampau murah, kami pun memutuskan untuk makan siang di kampus undip. ya, sekalian silaturahmi ke kampus nya indra lah.
di undip sendiri, kita bertemu dengan presiden BEM Undip yang baru saja terpilih (tapi belum dilantik) yang merupakan juniornya indra sewaktu muda dulu. tak lupa, kami pun saling berkenalan dan bertukar no telepon, (Lho..!!!)
kata teman-teman ZEDP, ada perubahan mencolok yang merasuki tubuh indra saat itu. katanya, ia terlihat lebih kalem dan sopan. guyonan-guyonan dan gombalan-gombalan khas indra pun sedikit menghilang waktu itu. entahlah, apakah itu benar atau tidak, tanyakan saja pada tembok undip yang bisu atau genteng kampus undip yang bocor.
seperti rencana semula, makan siang pun kami lakukan di kantin kampus Undip. setelah banyak memilih menu, soto + nasi pun akhirnya yang dipilih. ini merupakan wisata kuliner kami yang keenam selama tour d java.selama makan, kami sih katanya terbagi dua grup. grup satu yang terdiri dari saya, nadra, genji, mang haji yayan, mas dar, pak hery TWI dan nanang disebut kelompok netral. lalu indra, mia, mba dessy, arya, mba elly,Ibot dan presiden BEM undip disebut kelompok politis. satu suapan nasi, satu kebijakan politis lahir, ha ha ha (just kidding!!!)
sekitar pukul 3 kami pun meninggalkan kampus undip untuk beralih ke kota klaten via solo. bus yang kami naiki lumayan nyaman karena ber_Ac. selain itu, harganya pun lumayan murah pula yaitu sekitar 20.000 untuk 3 jam perjalanan. saya sendiri sangat menikmati perjalanan waktu itu. maklumlah, baru pertama kali gitu. sayangnya, saya duduk tanpa didampingi ZEDPers yang lain. hanya seorang ibu dengan bayi lucunya yang menjadi pendamping saat itu. awalnya, saya pikir anak-anak ZEDP pasti akan tenang dan tak berisik karena posisi mereka yang berjauhan.eh, ternyata itu semua bohong. seperti magnet, semakin banyak penumpang yang turun dan meninggalkan kursi kosong di kisaran tempat duduk ZEDP, disitulah ZEDP mulai beraksi. entah mengapa, ZEDP bisa duduk dalam barisan kursi yang sama di pertengahan perjalanan. so, berisik dan suara-suara gaduh pun mendominasi alunan bus sore itu. seolah tak mengiraukan penumpang lain, ZEDP merasa bus ini adalah bis milik ZEDP. karena bete duduk sendiri, akhirnya aku pun tergiur untuk bergabung dengan prajurit2 ZEDP di bangku paling belakang. ternyata, lagi-lagi kendaraan umum berhasil kami jajah dan kami taklukan.
setibanya di solo, hentakan kaki pun menjadi ritual yang tak terlupakan.
bus jurusan klaten menjadi sasaran penjajahan ZEDP berikutnya. sambil menunggu bus, ide-ide gila tentang kebersamaan ZEDP pun tercetus.Mia, yang terkenal dengan kegilaannya, mengusulkan untuk umroh bareng 20 tahun lagi dan juga arisan ZEDP dengan biaya 100 ribu per bulan. keren. pokoknya, suasana semakin seru dan kebersamaan+persaudaraan ZEDP pun semakin kentara dan fenomenal.
setibanya bus jurusan klaten tiba, laskar-laskar ZEDP dengan gagah menaikinya. HA ha ha.
setidaknya, ada 3 insiden kecil terjadi di bus tersebut yaitu:

1. kondektur yang kurang bersahabat karena dia kira tujuan gerombolan ZEDP ini adalah jogja. katanya sih, kalo tau jurusan klaten sih kami nggak bakalan nunggu kalian (bus menunggu ganjar yang saat itu ada urusan di toilet)
2. pedagang pulpen yang ngotot bahwa saya mengambil pulpennya
3. pengamen yang hampir merogoh kantong jaket indra yang berisi HP
pokonya super seru dah...

setibanya di klaten. lagi-lagi hentakan kaki menjadi awal petualangan kami di kota klaten. saat itu, kami dijemput oleh rinta denga mobil Espassnya, muatlah untuk mengangkut para pejuang zakat ini. kata rinta, soya sudah ada di rumahnya. rumah rinta sendiri berada di pedesaan yang menyejukan dengan dikelilingi oleh hamparan hijau ribuan hektar tanaman padi. setibanya di rumah rinta, soya dan ibunda tercinta mba rinta menyambut kedatangan kami dengan hangatnya. bahagia rasanya, akhirnya semua personil ZEDP (kecuali Pak teguh dan Ibu Lintang) bisa berkumpul untuk pertama kalinya dalam tour D java ini.
klaten juga menjadi bukti awal kegilaan baru anak-anak ZEDP. sebuah ritual baru yang akan berlanjut di rumah-rumah berikutnya. ketika ramah tamah serta pembukaan formal dengan ibunda rinta,disitulah hal itu terjadi. indra beruntung menjadi orang yang pertama dikorbankan. di pembukaan itu, ZEDP memperkenalkan indra sebagai calon penghuni rumah mba rinta alias someone special yang khusus diantarkan untuk keluarga mba rinta. sontak, kehebohan pun terjadi. seolah direncanakan sebelumnya, ucapan selamat pun mengalir dari temen2 lelaki ZEDP untuk indra.ah, memang kurang sopan sih untuk mempermainkan sebuah cinta, apalagi di depan ibunda mba rinta, tapi justru itulah yang membuat perjalanan tour d java ini menjadi berkesan
seperti biasa, selepas mandi dan beres-beres kecil, wisata kuliner pun seolah telah bersiap untuk kami santap. ini adalah wisata kuliner ke tujuh dalam tour d java ini. dengan penuh kekhusyuan dan kekeluargaan, makanan pun akhirnya berhasil mengisi relung-relung perut ZEDPers yang memang sudah berontak sejak dari solo sore tadi.ah, nikmatnya kebersamaan ini. terimakasih Rabb.

Tour D java ; sebuah rekaman perjalanan 2

catatan kedua dari 6 bagian
kamis, 24 januari 2008
(tegal-brebes)

sang surya mulai bergeliat, sinar nya pun perlahan menyergap cahaya bulan yang berkuasa sepanjang malam tadi.hukum alam, ada malam, pasti ada siang. selepas shalat shubuh, sebagian personel ZEDP pun meluangkan waktu tuk berjalan-jalan dan berkeliling dikisaran kompleks perumahan tempat mba dessy tinggal. Ya, tuk sekedar berkenalan dengan alam sekitar plus bercengkrama dengan udara pagi kota tegal.
pagi menjelang, bungkusan nasi putih pun siap tuk disantap.
ketika waktu menunjuk angka 9, kami pun berpamitan kepada kedua orang tua serta kakak mba desy. UCAPAN terimakasih pun tak lupa kami haturkan atas segala kebaikan yang diberikan selama keberadaan ZEDPers yang amat singkat di kota warteg itu.
setelah itu, brebes adalah kota tujuan berikutnya dan rumah mas darmawan eko setiadi pun seolah telah menanti kehebohan bocah-bocah ZEDP yang bocor dan unik ini.perjalanan via bus sendiri memakan waktu sekitar 45 menit.selepas itu, andong bertarif 3.000/orang pun menjadi angkutan selanjutnya menuju kampung mas eko di perumnel batu jajar.tanaman bawang dan bau ikan laut yang menyengat menjadi hiburan tersendiri selama perjalanan andong tersebut.ah, luar biasa rasanya.
begitu tiba ditempat tujuan,sambutan hangat keluarga mas eko adalah hal pertama yang kami terima. mas eko sendiri memiliki 2 orang adik yang masih kecil-kecil. Sebagian dari ZEDPers yaitu genji, indra dan saya, asyik berbincang dengan bapak'e mas eko. perbincangan lumayan seru, seputar usaha ikan laut dan tambang udang nya keluarga mas eko. sayangnya, ada satu hal yang saya rasakan kurang saat itu, Ya, istri mas eko tidak ada di tengah-tengah pesta ZEDPers saat itu. katanya sih lagi ngajar. tapi dengan cepat mas eko pun menyampaikan salam silaturahim dari istrinya.
seperti biasa, ritual kuliner pun tak luput tuk dilakukan. ini adalah wisata kuliner kami yang ketiga selama tour d java. hidangan laut khas mas eko menambah keceriaan ZEDPers siang itu. bandeng bakar serta menu lainnya seolah menjadi doping kekuatan kami hari itu guna melanjutkan petualangan di tour d java ini. rumah mas eko yang berada di daerah pantai pun membuat laut menjadi tujuan kami berikutnya. sebelum berangkat, kulit ZEDPers pun tak lupa diselimuti oleh lotion sun block supaya terhindar dari kerusakan permanen yang tak terduga akibat ulah panas matahari. ya, itung-itung jaga karunia Allah gitu.

kapal nelayan pun melaju mengangkut para personel ZEDPers melalui sungai Nippon yang katanya warisan dari zaman penjajahan jepang. kami semua sama sekali tidak tahu kalo akan berbasah-basahan di tengah laut waktu itu. nyatanya, brebes ini memberi kenikmatan yang sama sekali tidak kami bayangkan. delta atau daratan di tengah laut saat itu kebetulan sedang surut terhampar di depan mata. so, aksi basah2 an pun seperti menjadi wajib dilakukan.
ZEDPers semua seperti orang yang luar biasa gembira dan Gembiraaaaaaaaaaaaa pokoknya. tidak ada seorang pun sanggup melewatkan moment yang membahagiakan ini. BAYANGKAN!!! Mba mia saja seperti ikan duyung yang sudah lama tidak menemui air. jadilah dia orang yang pertama kali berenang ke tengah laut. pokoknya, kehebohan anak-anak ZEDPers semakin menjadi. mulai dari adu lempar pasir antar anggota, uni nadra yang berubah jadi ikan duyung "pasir" dadakan, tingkat kezaiman yang 100% lenyap (kecuali mba elly yang tetap lumayan zaim), adu narsis dalam jepretan kamera, hingga kesabaran mba dessy dalam menghadapi kegilaan anak-anak ZEDPers dalam perlombaan adu titip barang. ah, pokoknya luar biasa heboh dan unforgettable lah. kurang lebih satu jam delta itu kami jajah. nilai positifnya,perubahan mencolok pun kami alami setelah penjajahan delta itu yaitu warna kulit yang makin kinclong alias menghitam karena sengatan matahari.so, sia-sia lah sunblock yang digunakan siang itu.Cape Dech.
malam menjelang, selepas kedatangan tentara-tentara ZEDP, kehebohan pun kembali terjadi di rumah mas eko. kamar mandi menjadi jajahan berikutnya. butuh waktu sekita dua jam lebih untuk mengembalikan keadaan ZEDPers seperti semula. maklumlah, pakaian kotor serta tubuh yang hampir satu jam dilumuri air laut membutuhkan waktu extra untuk mengembalikannya menjadi cantik alami dan indah berseri.selepas shalat ja-qos mag-isy, hidangan malam pun menanti kami kembali tuk sekedar menjawab aspirasi sang perut yang bersuara sangat kencang sejak kedatangan dari laut sore tadi. Mmmm, ini adalah kuliner kami yang ke empat sejak tour d java ini.
selepas makan, habitat asli ZEDP pun ternyata terbongkar. suara-suara tenang serta mata-mata yang telah layu akibat kecapean serta kelaparan yang maha dahsyat selepas wisata delta tersebut, kembali bergeliat. ternyata, anak-anak ZEDP tuh hanya bisa diam ketika makan dan lapar doank. duh, akhirnya satu fakta aneh kembali terkuak. untungnya, meskipun diam, daya makan ZEDPers lumayan lahap dan buas. bagiku, itu adalah pertanda positif karena ukuran makan seseorang menandakan kualitas kerja seseorang pula. teoriku, kalo makannya aja dikit n males, pasti kerjanya juga dikit n males. Ha ha ha ha ha (itu kata kyiaku lo)
kembali ke cerita.ada kegiatan unik yang malam itu dilakukan oleh para Ikhwan ZEDP yang diprakarsai genji sang satrawan tanpa karya. forum malam adalah nama kegiatan itu. forum malam ini sendiri menarik minat nadra sebagai satu2 nya akhwat malam itu.temanya nggak jauh-jauh masih seputar kehidupan asmara anak cucu adam.kalo mengikuti istilah salah satu jingle rokok 'kapan kawin'. mungkin itulah kira2 isi formal malam itu atau cara memilih istri yang terbaik. acara ini dipandu oleh DJ Awen, Indra sebagai narasumber berpengalaman, dan nadra sebagai K****n (TiT) . meskipun lumayan ngantuk acara berjalan lumayan seru. bagiku sih, DELTA atau DEretan Lelaki Tanpa Akhwat mungkin lebih cocok menjadi acara malam itu.
selepas acara selesai, rembulan pun seolah mengajak para ZEDPers untuk beristirahat guna hari esok yang lebih cerah. Lho....
Selamat tidur dan jangan ngorok atau ngigo ya.....he he he he he he

Tour D java ; sebuah rekaman perjalanan 1

catatan pertama dari 6 bagian
rabu, 23 januari 2008
(jakarta-tegal)


pagi itu terasa amat berbeda. matahari tampak anggun menyapa halaman depan kosanku. kepastian jadinya acara tour d'java mungkin salah satu sebab mengapa matahari tampak anggun hari itu. maklum, begitu banyak pertimbangan untuk kemudian pada akhirnya mengatakan "yes' to tour d' java. deadline bab 2 skripsi yang belom kelar, formulir partisipasi global exchange yang belum kelar juga, duit yang makin menipis serta kabar beberapa personil ZEDP yang batal ikut membuat semangat itu menurun. untunglah, pada akhirnya semua berjalan lancar. sementara waktu, aku ucapkan selamat tinggal pada skripsi ku. duit yang menipis, bisa lah aku cari di lain waktu, apapun aku lakukan supaya aku ikut tour d java ini.toh, kebersamaan yang terjalin dengan ZEDPers tidak akan pernah bisa terbeli dengan berapa milyar pun uang ditangan, pikirku saat itu. tak lupa, ijin pada ibu tercinta pun membuat aku semakin yakin akan manfaat besar yang aku dapatkan dalam tour d java ini.
tepat pukul 3, beberapa personil ZEDP (+ mba elly sahabat mba dessy )telah menunggu di stasiun kota. hanya tinggal Mia dan hery yang masih di perjalanan. bapak teguh dan ibu lintang pun dipastikan tidak ikut tour d java karena kesibukan masing-masing.
dipimpin oleh komando ibu dessy, 10 lembar tiket kereta ekonomi jurusan jakarta-tegal pun di pesan. harganya cukup murah,hanya 16.000 saja.pada akhirnya, karena kereta pun hampir pergi beranjak, kita bersepuluh pun memutuskan berangkat tanpa kehadiran hery dan mia.mereka b2 disarankan menyusul dengan kereta yang berangkat jam 4 sore dari stasiun senen.
bagiku, ini adalah pertamakali naik kereta dari jakarta. agak katro sih, tapi tak apalah daripada tidak pernah sama sekali. untungnya, kereta tidak seramai atau sepenuh waktu liburan atau mudik yang penumpangnya berdesak-desakan. kereta ekonomi ternyata lumayan nyaman apalagi gerbong yang kami tempati lumayan kosong dan gerbong terakhir pula. perjalanan pun terasa amat menyenangkan dan full of happiness. disinilan moment bersejarah itu pertama kali terungkap. anak-anak ZEDP ternyata "bocor-bocor"n nda zaim-zaim (bahkan untuk sekelas arya yang super zaim,jangan marah ya,kidding). gerbong kereta itu adalah jajahan ZEDPers yang pertama dari sekian banyak kendaraan umum yang akan terkontaminasi oleh virus heboh ZEDPers. obrolan ngalor ngidul dimulai dari masalah serius seperti "kemana kita setelah ZEDP?", "ada apa dengan pepen-nya Genji?" hingga yang super tak bermutu seperti games-games basi pun tak luput dari suasana saat itu.
suasana sunset pun ternyata bisa dinikmati di kereta ekonomi ini. beruntung sekali, gerbong akhir kereta menjelang pukul 06.00 sangat-sangat kosong sehingga kesempatan untuk zedpers berlalu lalang pun terasa amat besar. jepretan kamera pun tak luput menjadi bagian penting episode pertama dari perjalanan ini. kecuali indra dan mang haji yayan, nyaris tak ada lagi laskar-laskar ZEDP yang sanggup memejamkan matanya waktu itu.ah, betapa indahnya perjalanan sore itu.subhanalloh.
dibagian lain, suasana aneh pun terhampar. kereta api tak ubahnya bus ekonomi yang bisa berhenti dimana saja dan kapan saja. di cirebon saja, kereta berhenti hampir 30 menit, katanya sih bannya bocor. keanehan lain, tinggal ketok kaca seraya berucap "stop bang", kereta pun berhenti, tak perduli itu bukan di stasiun. tak heran, penumpang gelap pun banyak berkeliaran di Kereta ekonomi waktu itu. ah, bangga nya aku jadi warga indonesia, sangat mengerti kebutuhan umat meskipun harus melanggar aturan.itu hanya di indonesia.
selain itu, hamparan lahan padi yang berwarna hijau di hampir sepanjang perjalanan jakarta-tegal sungguh membuat hati ini terpaksa tuk bertanya, "apakah benar bangsa ini kekurangan stok beras?". entahlah, tanyakan saja pada padi yang bernyayi atau nidji yang ber"ngrobit".
akhirnya, kereta pun mendarat dengan sempurna di tegal sekitar pukul 10.30 pm. alhamdulillah. 20 menit kemudian hery dan mia pun tiba di tegal.
tujuan pertama pun berhasil digapai. rumah ibunda desi pun seolah telah siap untuk kami repotkan.
dengan diantar oleh kendaraan masa depan bernama "BECAK", bataliyon besar ZEDP pun meluncur dari stasiun tegal menuju target operasi sasaran tembak yang pertama. tak lupa, ritual jepretan kamera pun menghiasi suasana malam itu (makasih uni nadra).
keluarga besar mba dessy menyambut kedatangan kami dengan hangat meski hari sudah hampir tengah malam.saya pribadi sangat terkesan dengan keluarga mba dessy terutama ibu dan bapak tercinta, sangat romantis meski sudah menginjak usia yang sepuh.oh, so sweet...
sajian khas tradisi jawa, teh manis pun tak luput disuguhkan. setelah itu, seakan menjawab kegelisahan dan aspirasi hampir semua pencernaan ZEDP, makan malam pun menunggu kami dengan manis di ruang makan. rawon, telor asin, tahu yang mirip batagor, serta beberapa lauk lain pun menjadi pembuka wisata kuliner batalyon ZEDP di tour d java ini. selepas shalat dan bersih-bersih, para personil ZEDP pun beranjak pergi ke alam khayal nya masing. Calja/selamat tidur.....

Tour D java; moment perekat ZEDPers

ZEDP atau Zakat executive Development program adalah sebuah program unik dan serius yang bertujuan untuk mencetak para tentara zakat yang siap terjun ke masyarakat. program ini sendiri berlangsung selama 1/2 tahun mulai 16 juli 2007- 16 januari 2008.
bagi sebagian orang normal, 6 bulan mungkin waktu yang amat singkat untuk membuat sebuah persahabatan yang erat.ditambah, apabila 6 bulan tersebut diselangi dengan kesibukan masing-masing individu, makin mustahilah untuk membuat ikatan persaudaraan yang kuat.yang ada adalah aroma persaingan memperbutkan yang terbaik.
tapi tidak bagi ZEDPers. 6 bulan yang berlalu ternyata mampu mempersatukan berbagai karakter yang unik hingga terciptalah rasa itu "aku adalah saudaramu, kawan"
memang sih, banyak orang bilang kalo ZEDP tu terdiri dari orang-orang yang aneh, unik dan "gila" yang bersatu dalam sebuah takdir ilahi dibawah naungan Insitut Manazemen Zakat dan Dompet Dhuafa Republika.
persahabatan dan persaudaraan itu sendiri semakin indah bersemai dalam benak setiap personil ZEDP setelah moment tour d'java yang memakan waktu hampir satu minggu. perjalanan super melelahkan tapi super membahagiakan ini mengambil rute sebagai berikut:
jakarta-tegal-Brebes-tegal-semarang-solo-klaten-jogjakarta-solo-wonogiri-solo-jakarta
ah, memang indah tuk dikenang, tapi hidup harus terus berjalan. semoga perjalanan ini membawa semangat baru dalam mengarungi samudera hidup yang akan selalu penuh dengan liku dan tantangan.
menurut Ahmad Dhani, dalam satu lirik lagunya
"apa arti hidup jika tidak ada masalah-masalah yang selalu ada"

Semangat

EuphoriA dan plester cinta

hari selasa, 29 january 2007
ada perasaan aneh menyelinap ke dalam kalbu.
kosong.hampa ini terbawa semakin dalam.
aneh. jiwa ini terasa menyisakan ruang kosong di dada..
aku pikir ini adalah euphoria belaka, sama seperti kejadian-kejadian yang pernah aku alami.

bagiku, euphoria acapkali terjadi di setiap kejadian seru, menarik dan melibatkan banyak orang. ketika tiba-tiba itu semua musnah atau berakhir, euphoria pun tiba.
ketika satu bulan aku di sibukan oleh piala dunia 2006, euphoria pun tiba
ketika satu bulan lebih aku dipaksa masuk dunia konferensi pemuda asia pasifik, euphoria pun tiba.

hari ini, kamis 31 januari 2007
aku baru tersadar bahwa peristiwa yang baru aku alami (tour d java) memiliki arti berbeda dari sekedar euphoria belaka. ada semacam kerinduan serta rasa syukur yang amat sangat atas semua yang baru saja terjadi...
hari ini, aku baru tersadar bahwa kalian adalah anugerah tuhan yang terbesar yang sedang berada dalam pangkuanku...
bersama kalian, aku belajar bahwa hidup itu harus senatiasa bersyukur bagaimanapun keadaaannya karena Allah tak pernah mau menyakiti hambanya kendati dengan sesuatu yang kita anggap sakit sekalipun...
bersama kalian, aku belajar untuk lebih dewasa dalam menghadapi hidup
kalian adalah mutiara terpendam yang selama ini aku cari
cahaya yang kalian berikan akan selalu bersinar dalam kalbu ku yang selalu haus akan cahaya ini...
ini mungkin terlalu naif tuk dikatakan, tapi ini adalah nyata
kalian terlalu memberiku banyak kebaikan sehingga aku takut
apakah aku bisa memberi arti yang sama di kalbu kalian?
hari ini aku bersimpuh di hadapan Allah SWT berharap persaudaraan yang terjalin indah ini akan selalu bersemi di setiap langkah yang akan kita jejaki kelak....
jikalau aku disuruh memilih, ingin rasanya ZEDP selalu menjadi bagian terpenting dalam hidup dan kehidupanku. kini dan masa yang akan datang...
terimakasih kawan...
aku sayang kalian...



awen-bulgogi