catatan ketiga dari 6 bagian
jum'at, 25 januari 2008
(brebes-semarang-solo-Klaten)
malam yang indah, rasa lelah membuat kualitas tidur ku terasa sangat indah. terlepas dari sebuah malam yang penuh dengan suara-suara nyaring serta nyayian yang tak memiliki oktaf ataupun tangga nada(menurut sumber yang shahih), para personil ZEDP bisa melewati malam itu dengan istirahat yang cukup.tepat pukul 4.30, semua personil ZEDP pun terbangun dari lelapnya guna melaksanakan ritual wajib yaitu shalat shubuh.
seperti hari sebelumnya, kami pun tidak bisa berlama-lama di rumah mas dar karena kota tujuan lain sudah tidak sabar untuk dijajah oleh bala tentara ZEDP.
setelah menikmati hidangan pagi yang merupakan wisata kuliner yang kelima, kami pun berpamitan serta mengucapkan beribu terimakasih atas jamuan yang luar biasa di kota brebes ini.
setelah itu, semarang merupakan kota tujuan kami berikutnya. kami berencana untuk melaksanakan shalat jumat di masjid baiturrahman serta bersilaturahim ke kampus Undip yang merupakan kandangnya pak teguh dan akang Indra sewaktu muda dulu. dari brebes, kami pun kembali ke stasiun tegal untuk kemudian ke kota semarang. aku lumayan kaget ketika melihat kereta yang kami naiki. bersih dan rapih, tidak seperti kebanyakan kereta ekonomi lainnya. selain itu, kereta jurusan tegal-semarang ini relatif rapih dan disiplin. buktinya, kereta tidak berhenti kecuali di stasiun. ah, kontras sekali dengan kereta jurusan jakarta-tegal yang aku naiki di hari pertama tour d java ini.baguslah, setidaknya untuk merubah pandangan ku tentang kereta ekonomi yang identik dengan jorok, banyak penumpang gelap dan tidak disiplin.
sepanjang perjalanan kereta tegal-semarang, lagi-lagi hamparan hijau tanaman padi menjadi pemandangan yang mendominasi. sekali lagi, hatiku pun terpaksa tuk kembali bertanya, 'apakah benar indonesia kekurangan beras?'ribuan hektar lahan padi hanya bisa diam seperti membuat rasa penasaran ku semakin menjadi.ah,ini memang hanya di indonesia. ayam mati di lumbung beras.
perjalanan kereta tegal-semarang sekali lagi membuktikan kedigdayaan bala tentara ZEDP. kereta pun kembali kami jajah dengan suara berisik dan kenarsisan jepretan kamera. pandangan aneh dan kesan norak dari para penumpang lain pun seolah tak kami hiraukan. kalau kata indra sih,"kalao nggak aneh, nggak dapet momentnya".ungkapan yang memang 100% bener. buktinya, anak2 berubah menjadi anak-anak yang cuek dan 'kuto'(lawannya 'ndeso'). sekelas mia, arya dan ganjar aja ampe pengen di poto di ruang masinis. meskipun pada akhirnya ditolak karena alasan 'politis', setidaknya saya salut dengan perjuangan mereka. jubah 'malu' semakin terlepas berganti baju 'cuek' ketika jepretan kamera berbagai aneka gaya semakin berkilatan di kereta itu. wajar sih, siapa sih yang mau melewatkan moment bersejarah ini? pokoknya, malu no 2, yang penting senang dan potonya nampang di kamera. terlebih lagi, ketika kereta melewati daerah pantai yang hanya berjarak 10 meteran dari kereta yang kita tumpangi.makin aneh n narsis saja gaya anak2 ZEDP. saya pun tak mau melewati moment ini tentunya dan hasilnya, puluhan poto saya pun berhasil menghiasi kamera nadra yang memang menjadi benda paporit waktu itu.itulah bukti kalo ternyata wajah saya juga memiliki nilai seni yang tinggi.
selepas tiba di stasiun poncol semarang, kereta pun kami berikan kekuasaannya kepada tentara sekutu. tak lupa, ritual hentakan kaki pun kami lakukan tuk sekedar pengingat bahwa kita sekarang sudah tiba di semarang. seakan tak percaya, saya pun meminta seorang teman tuk mencubit tangan saya."awww", ternyata sakit.wah, memang benar kalo sekarang ZEDP sudah berhasil menginjakan kaki di Kota SEMARANG!!!
Indra, sang komandan hari itu, mengajak kami ke masjid baiturahman untuk sejenak melaksanakan shalat Jumat. dengan menaiki angkot yang lagi-lagi kami jajah, sekitar 15 menit kemudian kami pun sudah berada di masjid baiturahman. masjid yang penuh sesak membuat kami terpaksa harus mengantri untuk berwudhu. saya sendiri sedikit minder ketika bertemu dengan kawanan para calon polisi sesaat sebelum wudhu. badan mereka yang berotot dibalut dengan baju coklat yang ketat membuat ku terpaksa harus menutupi bagian tubuhku yang kurang indah dipandang..duh, malunya. untungnya, aku tak sendiri. indra dan hery pun ternyata memiliki postur perut yang hampir sama dengan Ku..ha ha ha ha
selepas shalat, rencananya kita akan makan siang di salah satu tempat makan paporit di semarang. cuma, karena harga yang terlampau murah, kami pun memutuskan untuk makan siang di kampus undip. ya, sekalian silaturahmi ke kampus nya indra lah.
di undip sendiri, kita bertemu dengan presiden BEM Undip yang baru saja terpilih (tapi belum dilantik) yang merupakan juniornya indra sewaktu muda dulu. tak lupa, kami pun saling berkenalan dan bertukar no telepon, (Lho..!!!)
kata teman-teman ZEDP, ada perubahan mencolok yang merasuki tubuh indra saat itu. katanya, ia terlihat lebih kalem dan sopan. guyonan-guyonan dan gombalan-gombalan khas indra pun sedikit menghilang waktu itu. entahlah, apakah itu benar atau tidak, tanyakan saja pada tembok undip yang bisu atau genteng kampus undip yang bocor.
seperti rencana semula, makan siang pun kami lakukan di kantin kampus Undip. setelah banyak memilih menu, soto + nasi pun akhirnya yang dipilih. ini merupakan wisata kuliner kami yang keenam selama tour d java.selama makan, kami sih katanya terbagi dua grup. grup satu yang terdiri dari saya, nadra, genji, mang haji yayan, mas dar, pak hery TWI dan nanang disebut kelompok netral. lalu indra, mia, mba dessy, arya, mba elly,Ibot dan presiden BEM undip disebut kelompok politis. satu suapan nasi, satu kebijakan politis lahir, ha ha ha (just kidding!!!)
sekitar pukul 3 kami pun meninggalkan kampus undip untuk beralih ke kota klaten via solo. bus yang kami naiki lumayan nyaman karena ber_Ac. selain itu, harganya pun lumayan murah pula yaitu sekitar 20.000 untuk 3 jam perjalanan. saya sendiri sangat menikmati perjalanan waktu itu. maklumlah, baru pertama kali gitu. sayangnya, saya duduk tanpa didampingi ZEDPers yang lain. hanya seorang ibu dengan bayi lucunya yang menjadi pendamping saat itu. awalnya, saya pikir anak-anak ZEDP pasti akan tenang dan tak berisik karena posisi mereka yang berjauhan.eh, ternyata itu semua bohong. seperti magnet, semakin banyak penumpang yang turun dan meninggalkan kursi kosong di kisaran tempat duduk ZEDP, disitulah ZEDP mulai beraksi. entah mengapa, ZEDP bisa duduk dalam barisan kursi yang sama di pertengahan perjalanan. so, berisik dan suara-suara gaduh pun mendominasi alunan bus sore itu. seolah tak mengiraukan penumpang lain, ZEDP merasa bus ini adalah bis milik ZEDP. karena bete duduk sendiri, akhirnya aku pun tergiur untuk bergabung dengan prajurit2 ZEDP di bangku paling belakang. ternyata, lagi-lagi kendaraan umum berhasil kami jajah dan kami taklukan.
setibanya di solo, hentakan kaki pun menjadi ritual yang tak terlupakan.
bus jurusan klaten menjadi sasaran penjajahan ZEDP berikutnya. sambil menunggu bus, ide-ide gila tentang kebersamaan ZEDP pun tercetus.Mia, yang terkenal dengan kegilaannya, mengusulkan untuk umroh bareng 20 tahun lagi dan juga arisan ZEDP dengan biaya 100 ribu per bulan. keren. pokoknya, suasana semakin seru dan kebersamaan+persaudaraan ZEDP pun semakin kentara dan fenomenal.
setibanya bus jurusan klaten tiba, laskar-laskar ZEDP dengan gagah menaikinya. HA ha ha.
setidaknya, ada 3 insiden kecil terjadi di bus tersebut yaitu:
1. kondektur yang kurang bersahabat karena dia kira tujuan gerombolan ZEDP ini adalah jogja. katanya sih, kalo tau jurusan klaten sih kami nggak bakalan nunggu kalian (bus menunggu ganjar yang saat itu ada urusan di toilet)
2. pedagang pulpen yang ngotot bahwa saya mengambil pulpennya
3. pengamen yang hampir merogoh kantong jaket indra yang berisi HP
pokonya super seru dah...
setibanya di klaten. lagi-lagi hentakan kaki menjadi awal petualangan kami di kota klaten. saat itu, kami dijemput oleh rinta denga mobil Espassnya, muatlah untuk mengangkut para pejuang zakat ini. kata rinta, soya sudah ada di rumahnya. rumah rinta sendiri berada di pedesaan yang menyejukan dengan dikelilingi oleh hamparan hijau ribuan hektar tanaman padi. setibanya di rumah rinta, soya dan ibunda tercinta mba rinta menyambut kedatangan kami dengan hangatnya. bahagia rasanya, akhirnya semua personil ZEDP (kecuali Pak teguh dan Ibu Lintang) bisa berkumpul untuk pertama kalinya dalam tour D java ini.
klaten juga menjadi bukti awal kegilaan baru anak-anak ZEDP. sebuah ritual baru yang akan berlanjut di rumah-rumah berikutnya. ketika ramah tamah serta pembukaan formal dengan ibunda rinta,disitulah hal itu terjadi. indra beruntung menjadi orang yang pertama dikorbankan. di pembukaan itu, ZEDP memperkenalkan indra sebagai calon penghuni rumah mba rinta alias someone special yang khusus diantarkan untuk keluarga mba rinta. sontak, kehebohan pun terjadi. seolah direncanakan sebelumnya, ucapan selamat pun mengalir dari temen2 lelaki ZEDP untuk indra.ah, memang kurang sopan sih untuk mempermainkan sebuah cinta, apalagi di depan ibunda mba rinta, tapi justru itulah yang membuat perjalanan tour d java ini menjadi berkesan
seperti biasa, selepas mandi dan beres-beres kecil, wisata kuliner pun seolah telah bersiap untuk kami santap. ini adalah wisata kuliner ke tujuh dalam tour d java ini. dengan penuh kekhusyuan dan kekeluargaan, makanan pun akhirnya berhasil mengisi relung-relung perut ZEDPers yang memang sudah berontak sejak dari solo sore tadi.ah, nikmatnya kebersamaan ini. terimakasih Rabb.
No comments:
Post a Comment