#AWENYMOUS-BERJALAN TANPA RENCANA, BERGERAK PENUH MAKNA

Wednesday, May 30, 2007

BERAS LONTONG ALA TOKBUKI.............


tokbuki...........
ada sebagian teman yang tertawa atau bahkan ada sebagian yang merasa terhina ketika saya acap kali menyebut makanan yang satu ini. namanya adalah tokbuki, sebuah makanan khas negeri ginseng yang terbuat dari beras yang dibentuk seperti lontong dan dilumuri oleh sambal yang terbuat dari cabe merah korea yang terkenal. saya sering menyebutnya dengan taeguki yang merupakan nama khas dari bendera korea...agak mirip sih antara tokbuki dengan taeguki. so, wajar aja kalo pertama kali tahu nama makanan itu saya sering agak sotoy dengan menyebutnya "taeguki" yang sering membuat teman saya yang dari korea kebingungan tentang makanan apa yang dimaksud oleh temannya yang ndeso ini.
anyway, akhirnya aku mulai menemukan makanan korea yang sesuai dengan selera ndeso saya ini setelah berada sekitar satu minggu di korea. bayangkan saja, selama acara Camp yang diadakan oleh IofC korea itu, lidah dan selera perut saya memang agak kurang klop dengan ragam makanan khas korea yang ditawarkan dan terkadang terasa agak aneh. mulai dari kimchi atau lobak yang di fermentasi, roti yang terbuat dari beras, sambal yang selalu dilumuri oleh minyak korea, sambal manis yang imut karena warnanya pink hingga porsi nasi yang luar biasa sedikit untuk ukuran perut indonesia seperti saya... pernah suatu kali perut ini menghendaki asupan makanan yang lebih. saya pun coba cari warung-warung pinggir jalan atau tukang gorengan kayak banyak numpuk di trotoar-trotoar di indonesia. ternyata, nihil besar dan memang susah nyari semacam warkop di bumi korea ini.
tapi, suasana yang jauh berbeda terhampar jelas di ibu kota korea, seoul. banyak sekali pedagang yang menjajakan makanan di antara trotoar-trotoa kota seoul. mulai buka pada saat sore hari, warung-warung ini menjadi tujuan favorit warga seoul yang baru saja pulang dari gaweannnya. bagi turis seperti saya, ini menjadi sangat menyenangkan karena ternyata jajanan yang ditawarkan sangat menarik lidah tuk kembali menjulur dan menjulur lagi merasakan setiap gigitan makanan yang masuk rongga ini. harga nya bervariasi mulai dari 1000 won (+/_10000 rupiah) untuk gorengan bala-bala dan 2000 won untuk taebuki dkk. warung yang disusun dengan rapih dan menggunakan tenda sebagai atapnya ini dijamin bikin puas dech.
makanan yang membuat saya sangat kangen dengan korea adalah tokbuki itu. selain itu, saya pun ketagihan dengan makanan korea yang bernama cimtak. makanan ini disajikan dalam piring besar berisi potongan-potongan ayam dalam jumlah besar dicampur oelh mie korea dan dilumuri oleh kecap plus sambal yang sangat amat pedas. perpaduan rasa nonjok banget....................

seoul,

5 februari 2007..................

Tuesday, May 29, 2007

the quest in korea



perjalanan selama 2 minggu di korea telah menorehkan sejuta kenangan indah tentang banyak hal. Proses pencarian jati diri, menghargai hidup dengan penuh semangat dan juga menjalin pertemanan yang bersahaja dengan rekan-rekan IofC korea. sepintas, sangat singkat memang, namun terlampau banyak hal yang saya gapai dari perjalanan saya ini.

Pertama menginjakkan kaki di korea,dinginnya udara seoul yang ditandai dengan jatuhan salju membuat saya berfikir bahwa saya merasa sangat asing dengan suasana kehidupan negeri ini. Ternyata, semua itu salah. Saya sangat menikmati setiap hembusan nafas dan setiap putaran detik di korea ini dengan penuh makna.
Minggu pertama saya habiskan waktu bersama sekitar 20 rekan IofC korea untuk mengikuti camp tahunan di chanbook province. Sungguh sebuah camp yang luar biasa dan membuat saya selalu merasa kangen setiap saya mengingat itu semua. Saya belajar
Banyak dari camp itu. selama camp, semua pekerjaan dikerjakan secara bergotong royong dengan penuh suasana kekeluargaan. Mulai dari mempersiapkan makanan, memasak dan mencuci semua alat dapur dilaksanakan secara bersama. Area camp seperti menjadi Zona aman untuk bercerita tentang manis-pahitnya kehidupan kita masing-masing. Melalui sharing dan quit time, saya belajar untuk memahami seseorang, berbagi pengalaman dan memberi ruang yang bebas bagi diri kita. Betapa begitu pentingnya untuk berbagi sehingga kita bisa saling belajar dari cerita masing-masing dan menjadi sebuah inspirasi untuk kehidupan kita ke ke depan. Acara yang dikemas secara menarik membuat saya merasa sangat betah dan nyaman kendati terpisah ribuan mil dengan tanah air saya di Indonesia. Kehangatan teman-teman bisa mengusir dinginnya udara korea di musim dingin
Saya pun melihat kembali kehidupan saya selama ini. Apakah saya mempunyai masalah tentang hubungan saya dengan orang lain. Saya pun terpikir tentang rasa benci saya terhadap ayah saya kendati dia sudah meninggal 2 tahun lalu. Kebencian selalu saja hadir di setiap kali saya mengigat apa yang telah ayah saya lakukan terhadap ibu saya. Butuh begitu banyak proses untuk bisa mencintai ayah saya sepenuhnya. Selama camp, saya selalu terpikir tentang itu. Saya sadar saya salah dan tak pantas bagi seorang anak untuk membenci orang tuanya. Ini adalah hikmah terbesar saya dari camp ini. Saya berkomitmen untuk mencintai ayah saya sepenuhnya dan saya bangga memiliki ayah seperti beliau
Minggu berilkutnya adalah waktunya untuk menikmati indahnya kota seoul. Bersama teman-teman IofC, saya mengunjungi beberapa tempat mulai dari world cup stadium, gedung-gedung tua hingga pusat-pusat perbelanjaan di seoul seperti nam dae mun, myong bong do dan insa-dong. bagi saya, seoul adalah kota yang ramah, nyaman dan bersih. saya sangat menghargai tinnginya kesadaran masyarakat terhadap kebesihan dan nasionalisme. Dynamic korea bukan hanya sekedar semboyan namun merupakan gambaran asli masyarakat korea. dinamis dan selalu kerja keras. "When old meet new" benar benar saya alami dengan banyaknya gedung-gedung zaman dinasti abad silam berdiri kokoh ditengah-tengah gedung-gedung mewah di kota seoul.
Sungguh sebuah perjalanan yang tak terlupakan dan I love Korea…….

Monday, May 28, 2007

acik..acik..acik

yang tertulis abadi, yang terucap akan mati dan yang tersentuh akan berdiri.............
hamparan jiwa yang haus akan sebuah ketenangan memaksa ku untuk kembali terjun ke alam maya ini yang padahal dulu pun aku belom sempat terjun.......
entahlah, terkadang semua jiwa terasa berontak ketika melihat semua rasa yang terkunci ini mengetuk lagi ruang jiwa yang seakan sebentar lagi akan berkarat lantas kemudian mati perlahan.......
aku memang bukan dia yang bisa menjadi dia...setidaknya aku bisa menjadi aku yang jauh dari kesan dia karena aku terlahir sebagai aku bukan dia...................
semoga