CATATAN PERTAMA DARI TIGA BAGIAN
Juli 2003
Sebuah hentakan kedua kaki pertama kali mengotori kampus UIN yang saat itu masih dalam proses pembangunan Fakultas Tarbiyah. Kebisingan akibat mesin-mesin pengilinan semen dan suasana yang amburadul akibat pembangunan mengawali perjalanan di kampus UIN. Pendidikan bahasa Inggris merupakan sebuah nama yang akan selalu mengalun-alun dalam jiwa. Sebuah jurusan yang “katanya” bertugas mencetak “kader-kader” yang akan mendakwahkan pentingnya berbahasa inggris untuk ikut bersaing dalam kehidupan dunia global. Ah, tersebutlah aku pun menjadi salah satu bagian dari mereka itu. Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris.
September 2003
Resmilah aku menjadi mahasiswa UIN Jakarta. Awal September menjadi babak baru dalam perjalanan kehidupanku. Secara resmi, aku diperkenalkan dengan kehidupan kampus UIN melalui sebuah program bernama “Program pengenalan study dan almamater” alias Propesa. Katanya sih, program itu bertujuan membedah seluruh isi UIN termasuk kegiatan ekstranya pastinya. Tapi ko, rasanya nuansa politisnya lebih kerasa ya?
Ah, aku sendiri merasa kampus UIN lebih pantas disebut sebagai kampus yang lebih menonjolkan segi politisnya dari pada segi akademisnya. Jadi, jika anda ingin menjadi seorang politikus handal, masuklah kampus UIN. Jika anda ingin menjadi seorang akademis, Mmmmm…………………???
Hingga akhirnya,
5 tahun kemudian…
19 juli 2008
Sebuah hari bersejarah dalam perjalanan hidup sang awen. Bersama sekitar 780-an peserta wisuda lain, resmilah aku menyelesaikan masa studi ku di UIN. Sayangnya, tidak ada yang special dengan prosesi wisuda kali ini. 3 orang yang sangat mensupport keputusanku untuk kuliah di Jakarta, telah terlebih dahulu menyelesaikan masa bakti hidupnya. Mereka bertiga telah dipanggil kembali kehadapan sang khalik dalam hitungan tahun yang saling bertautan. Ayahku meninggal tahun 2005, disusul kemudian oleh kakekku setahun kemudian dan terakhir meninggalnya nenekku tercinta tepat sehari menjelang hari bersejarah ini tiba. Tuhan, Semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi engkau. Aku sangat yakin bahwa mereka tersenyum bahagia tatkala sang rektor memindahkan buntut toga dari kiri ke kanan sebagai symbol telah resminya aku menjadi seorang sarjana.
Untuk semua keluarga, kerabat serta sahabat yang telah mendukung aku untuk semua ini, aku sangat berterimakasih tiada terkira. Hanya ucapan terimakasih yang bisa aku haturkan. Semoga ini bermanfaat bagi semua.